praktikum larutan asam basa
I. PENDAHULUAN
- Pengertian Larutan Asam Basa Arrhenius
Svante August Arrhenius (19 Februari 1859-2 Oktober 1927) seorang ilmuwan
Swedia mendefinisikan teori asam-basa sebagai berikut:
Asam adalah suatu spesies yang akan meningkatkan konsentrasi ion H+ di
dalam air dan basa adalah suatu spesies yang akan meningkatkan konsentrasi ion
OH- di dalam air.
Atau dengan pernytaan lain
Asam adalah suatu spesies yang apabila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion H+ dan basa adalah suatu spesies yang bila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan ion OH-.
Sebagai contoh gas HCl ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+
dan Cl- sehingga menurut konsep ini HCl dalam larutan air adalah asam.
HCl(g) -> H+(aq) + Cl-(aq)
Contoh asam yang lain adalah HF, HBr, HNO3, H2SO4, H3PO4, CH3COOH, H2C2O4,
dan sebagainya. Sedangkan KOH bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
K+ dan OH- oleh sebab itu KOH menurut teori Arrhenius adalah basa.
KOH(s) -> K+(aq) + OH- (aq)
Contoh yang
lain adalah NaOH, Ca(OH)2, NH4OH, Ba(OH)2 dan lainnya.
Teori asam
basa menurut Arrhenius adalah teori yang amat sempit mengingat teori ini hanya
terbatas pada spesies yang memiliki H+ atau OH- dan spesies tersebut ada dalam
pelarut air artinya apabila spesies tersebut tidak memiliki H+ atau OH- dan
reaksinya dijalankan dengan pelarut non-air maka teori ini tidak berlaku.
Sebagai
contoh gas ammonia (NH3) dapat bereaksi dengan gas HCl membentuk ammonium
klorida padat dengan reaksi sebagai berikut:
NH3(g) + HCl(g) -> NH4Cl(s)
Reaksi
diatas adalah salah satu contoh reaksi asam basa yang tidak bisa dijelaskan
dengan teori Arrhenius disebabkan reaksi diatas tidak melibatkan adanya H+ dan OH- . Apabila reaksi
diatas dilakukan dalam medium air maka yang terlibah adalah larutan NH4OH dan
larutan HCl dengan reaksi berikut;
NH4OH(aq) + HCl(aq) -> NH4Cl(aq) + H2O(l)
Nah sudah
terlihat kan mengapa teori Arrhenius hanya
terbatas pada reaksi yang dijalankan pada medium air yang melibatkan ion H+ dan
OH- . Hal ini bisa dijelaskan dengan
menggunakan teori asam Bronsted-Lowry dan Lewis.
B. Pengertian Asam-Basa Bronsted Lowry
Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry pada tahun 1923 secara
terpisah mendefinisikan asam-basa sebagai berikut:
Asam adalah donor
proton dan sebaliknya basa disebut sebagai aseptor proton
Kemudian teori ini lebih dikenal sebagai teori asam basa
Bronsted-Lowry sebagai penghargaan bagi mereka berdua. Konsep asam
basa Bronsted-Lowry tidak menentang konsep asam-basa Arrhenius akan tetapi bisa dikatakan
sebagai perluasan dari konsep tersebut.
Ion hidroksida dalam konsep Arrhenius tetap menjadi basa dalam konsep
Bronsted-Lowry disebabkan ion hidroksida dapat menerima H+ (aseptor proton)
untuk membentuk H2O.
Contoh:
HCl dan HNO3 adalah asam Bronsted-Lowry disebabkan kedua spesies ini mampu
memberikan ion H+ (proton H+) kepada air dengan reaksi sebagai berikut:
HCl(aq) + H2O(l) -> H3O+(aq) + Cl-(aq)
HNO3(aq) + H2O ->H3O+(aq) + NO3-(aq)
HNO3(aq) + H2O ->H3O+(aq) + NO3-(aq)
NH3 dan ion OH- adalah basa menurut Bronsted-Lowry disebabkan kedua spesies
ini adalah aseptor proton. NH3 dapat bereaksi dengan air untuk membentuk NH4+
dan OH- dapat bereaksi dengan H+ membentuk air.
NH3(g) + H2O(l) -> NH4+(aq) + OH-(aq)
OH-(aq) + H+(aq) -> H2O(l)
OH-(aq) + H+(aq) -> H2O(l)
Salah satu keunngulan teori asam-basa Bronsted-Lowry adalah konsep ini bisa
menjelaskan mengenai sifat asam basa reaksi yang reversible. Contoh jenis reaksi ini adalah
reaksi disosiasi asam lemah CH3COOH.
CH3COOH(aq) + H2O H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
Sekarang perhatikan reaksi yang hanya berjalan ke kanan
CH3COOH(aq) + H2O(l) -> H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
- CH3COOH
adalah asam sebab spesies ini mendonorkan proton pada H2O
- H2O adalah basa sebab spesies ini menerima
proton dari CH3COOH
Sedangkan untuk reaksi kebalikkannya
H3O+(aq) + CH3COO-(aq) -> CH3COOH(aq) + H2O(l)
- H3O+
adalah asam sebab spesies ini mendonorkan proton pada CH3COO-
- CH3COO- adalah basa sebab spesies ini
menerima proton pada H3O+
Artinya reaksi reversible dari asam lemah diatas memiliki 2 asam dan 2 basa
yang saling berpasangan yang kita sebut sebagai pasangan asam basa
konjugasi Bronsted-Lowry.
- Tujuan Praktikum
1.
mengetahui
perubahan warna indikator pada larutan asam dan basa
2.
mengetahui
peranan larutan asam dan basa terhadap perubahan indikator
3.
mengetahui
indikator alami apa saja yang dapat berubah warna pada larutan asam dan basa
II. KAJIAN TEORI
- Alat dan
Bahan Percobaan
Alat:
Ø Martil
Ø Pistil
Ø Cetakan jelly
Ø Mangkuk
Bahan:
Ø Indikator alami: -sari mawar bangkok pink
-
sari
mawar bangkok kuning
-
sari
mawar bangkok salem
-
sari
mawar merah
-
sari
mawar bangkok orange
-
sari
mawar candy
-
sari
mawar bangkok pink orange
-
sari
mawar bangkok jingga
-
sari
bayam
Ø Larutan Asam
Ø Larutan Basa
- Variabel-Variabel
- Variabel
Kontrol: -larutan asam
- larutan basa
- indikator alami
- Variabel
Bebas:
a. sari mawar bangkok pink
b. sari mawar bangkok kuning
c. sari mawar bangkok salem
d. sari mawar merah
e. sari mawar bangkok orange
f. sari mawar candy
g. sari mawar bangkok pink orange
h. sari mawar bangkok jingga
i.
sari
bayam
3.
Variabel
Terikat: hasil perubahan warna indikator alami setelah dicampur dengan larutan
asam basa.
- Analisa
Data
1) Cara Kerja:
- pertama, siapkan bunga-bunga minimal tujuh
buah, untuk diambil sarinya.
- dengan menggunakan mortal dan pistil,
haluskan bunga hingga keluar sarinya
- bantu menambah sarinya dengan dicampur air
- siapkan larutan asam dan basa
- masukkan tiap indikator alami pada larutan
asam dan basa
- amati perubahan warnanya.
2) Hasil Pengamatan.
Keterangan: larutan asam pada wadah bentuk daun
Larutan basa pada wadah berbentuk hati.
- Indikator
alami: mawar Bangkok pink
Warna indikator mula: merah muda/pink
Dimasukkan ke larutan asam indikator menjadi:
tetap
Dimasukkan ke larutan basa indikator menjadi:
cokelat
Sebelum:
Sesudah:
- Indikator
alami: mawar Bangkok kuning
Warna indikator mula: kuning
Dimasukkan ke larutan asam indikator menjadi:
kuning tua
Dimasukkan ke larutan basa indikator menjadi:
tetap
Sebelum:
Sesudah:
c. Indikator alami: mawar Bangkok salem
Warna indikator mula: merah salem
Dimasukkan ke larutan asam indikator menjadi:
kecokelatan
Dimasukkan ke larutan basa indikator menjadi:
tetap
Sebelum:
Sesudah:
d. Indikator alami: mawar merah
Warna indikator mula: merah
Dimasukkan ke larutan asam indikator menjadi:
merah kecoklatan
Dimasukkan ke larutan basa indikator menjadi:
tetap
Sebelum:
Sesudah:
- Indikator
alami: mawar Bangkok orange
Warna indikator mula: orange kemerahan
Dimasukkan ke larutan asam indikator menjadi:
orange cerah
Dimasukkan ke larutan basa indikator menjadi:
tetap
Sebelum:
Sesudah:
- Indikator
alami: mawar candy
Warna indikator mula: ungu
Dimasukkan ke larutan asam indikator menjadi:
merah keunguan
Dimasukkan ke larutan basa indikator menjadi:
tetap
Sebelum:
Sesudah:
- Indikator
alami: mawar Bangkok pink orange
Warna indikator mula: merah keunguan
Dimasukkan ke larutan asam indikator menjadi:
kuning cerah
Dimasukkan ke larutan basa indikator menjadi:
tetap
Sebelum:
Sesudah:
- Indikator
alami: mawar Bangkok jingga
Warna indikator mula: cokelat
Dimasukkan ke larutan asam indikator menjadi:
coklat kekuningan
Dimasukkan ke larutan basa indikator menjadi:
tetap
Sebelum:
Sesudah:
- Indikator
alami: sayur bayam
Warna indikator mula: hijau
Dimasukkan ke larutan asam indikator menjadi:
cokelat
Dimasukkan ke larutan basa indikator menjadi:
tetap
Sebelum:
Sesudah:
3)
Tabel
Pengamatan
Indikator
|
Larutan asam
|
Larutan basa
|
Warna pink
|
Tetap
|
Berubah: coklat
|
Warna kuning
|
Kuning tua
|
Tetap
|
Warna salem
|
Kecoklatan
|
Tetap
|
Warna merah tua
|
Merah
kecoklatan
|
Tetap
|
Warna orange
kemerahan
|
Orange cerah
|
Tetap
|
Warna ungu
|
Merah keunguan
|
Tetap
|
Warna merah
keunguan
|
Kuning cerah
|
Tetap
|
Warna jingga
cokelat
|
Cokelat
kekuningan
|
Tetap
|
Warna hijau
|
Cokelat
|
Tetap
|
III.
PENUTUP
Kesimpulan:
Ø Indikator alami akan bereaksi dengan
berubah warna jika dilarutkan dengan cairan asam, indikator tersebut antara
lain:
Mawar bangkok kuning (kuning menjadi kuning tua)
Mawar bangkok salem (salem menjadi kecoklatan)
Mawar merah (merah tua menjadi merah kecoklatan)
Mawar bangkok orange (orange kemerahan menjadi
orange cerah)
Mawar candy (ungu menjadi merah keunguan)
Mawar bangkok pink orange (merah keunguan menjadi
kuning cerah)
Mawar bangkok jingga (cokelat menjadi cokelat
kekuningan)
Sayur bayam (hijau menjadi cokelat)
Ø Indikator alami tidak akan bereaksi dengan
berubah warna jika dilarutkan dengan cairan asam, indikator tersebut antara
lain:
Mawar bangkok pink (pink tetap)
Ø Sedangkan indicator alami akan bereaksi dengan berubah warna jika
dilarutkan dengan cairan basa, indicator tersebut antara lain:
Mawar Bangkok pink (pink menjadi cokelat)
Ø Indicator alami tidak akan bereaksi dengan berubah warna jika
dilarutkan dengan cairan basa, indicator tersebut antara lain:
Mawar bangkok kuning (tetap kuning)
Mawar bangkok salem (tetap salem)
Mawar merah (tetap merah tua)
Mawar bangkok orange (tetap orange kemerahan)
Mawar candy (tetap ungu)
Mawar bangkok pink orange (tetap merah keunguan)
Mawar bangkok jingga (tetap cokelat)
Sayur bayam (tetap hijau)