kegiatan tengah semester
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmta dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan Kegiatan Tengah Semester ini.
Di dalam makalah ini membahas
mengenai Ikan yang berada di Jatim Park. Terima kasih kepada semua pihak yang
telah meluangkan waktunya dalam tugas ini.
Kami sadar, banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karenanya, kami memohon kepada bapak/ibu guru dapat
memakluminya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
di kemudian hari. Terima kasih
Surabaya, 20 Mei 2010
Penyusun
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Latar belakang diadakannya Kegiatan
Tengah Semester ini adalah untuk memberi suasana baru terhadap para
siswa-siswi. Karena kegitan ini merupakan suatu hiburan bagi para siswa, dimana
para siswa dapat bermain sambil belajar. Kegiatan ini sangatlah efektif untuk
memacu semangat para siswa dalam belajar, serta lebih beradaptasi pada
lingkungan sekitarnya.
Tujuan
1.
Memotivasi semangat belajar siswa
2.
Supaya mampu beradaptasi dengan lungkungan luar
3.
Memberikan suasana baru bagi para siswa
Manfaat
1.
siswa dapat menambah wawasannya
2.
Dapat belajar lebih santai
3.
Dapat bersosialisasi dengan keadaan luar sekolah
4.
Siswa mampu menganalisa keadaan
5.
Lebih mandiri
ISI
Di
area seluas 600 M anda akan dimanjakan dengan berbagai macam jenis ikan.
Terdapat 75 species ikan dari berbagai belahan dunia yang terbagi atas 25 jenis
air tawar dan 12 jenis air laut, ada pula Arapaima Gigas yang berumur ratusan
tahun dengan panjang 1,7 meter.
1. Jenis Air Tawar
a. Ikan Cupang
Cupang
(Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya dari beberapa negara di
Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini
mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam
mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi
atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.
Ikan
cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama
sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit
dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan
hidup.
Gambar
b. Ikan Piranha
Ikan
piranha memiliki nama latin Pygocentrus
nattereri. Berasal dari daerah lembah sungai Amazon, dan menyebar hingga
sungai bagian timur laut Brasil, dan lembah sungai Paraguai, Paranai dan
Essequibo. Piranha merupakan tipe hewan berkoloni. Mereka hidup dalam jumlah
besar hingga ratusan ekor. Semakin banyak kawanan maka semakin agresif ikan
Piranha memangsa makanannya. Ikan Piranha memiliki benuk gigi depan yang tajam
dan agak rapat. Struktur ini mampu menguliti daging mangsa atau bangkai hewan
di dalam air. Ikan Piranha yang paling umum memiliki perut berwarna merah
bercampur oranye, semakin dewasa warna tersebut semakin tajam Sementara yang masih remaja berwarna
keperakan dengan bintik-bintik gelap. Ada pula jenis piranha yang berwarna
hitam gelap keabuan. Ikan piranha dapat mencapai ukuran 33 cm dengan berat 3,5
kg. Salah satu spesies ikan yang memiliki bentuk fisik serupa dengan piranha
yaitu ikan bawal dan memang mereka masih berkeluarga dekat.
Karena
sifatnya yang ganas ikan piranha di larang di impor ke berbagai Negara karena
dikawatirkan membahayakan masyarakat yang menggunakan sungai untuk kebutuhan
sehari hari. Untuk memelihara ikan piranha, para hobiis menyediakan tempat
khusus. Piranha tidak bisa dicampur dengan spesies ikan yang lain. Ukuran akuarium
juga harus besar karena menampung banyak ikan. Biasanya akuarium diberi tanaman
dan akar akaran sehingga serupa dengan kondisi rawa rawa amazone. Piranha lebih
menyukai akuarium yang terkena cahaya matahari langsung. Ikan piranha terbiasa
mengkonsumsi pakan hidup seperti ikan, serangga, cacing, dan udang-udangan. Ada
kalanya hobiis member makanan yang lebih besar sebagai seperi cicak, burung dan
tokek karena ingin menyaksikan keganasan sang ikan.
Ikan
piranha mampu mengindera lawannya dari gerakan dan riak air serta bau. Indera
tersebut bernama lateral line system. Itu sebabnya jika seekor mangsa sudah
terkoyak dan mengeluarkan darah, kawanan ikan piranha akan semakin banyak
datang untuk mendekat. Seekor bison yang
menyeberangi sungai Amazone bisa terjebak kedalam kawanan Piranha dan dapat
habis kurang dari setengah jam. Suku Indian asli yang memiliki keberanian
tinggi pun memilih menyingkir jika melewati sungai yang dihuni ikan piranha dan
mereka menjuluki ikan piranha sebagai ikan setan.
Gambar
c. Ikan Nila
Ikan
Nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika
tepatnya Afrika bagian timur yaitu di sungai Nil (Mesir), danau Tanganyika,
Chad, Nigeria, dan Kenya pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang
populer di kolam-kolam air tawar di Indonesia. Nama ilmiahnya adalah
Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile
Tilapia.Genus Oreochromis merupakan genus ikan yang beradaptasi tinggi dan
mempunyai toleransi terhadap kualitas air dengan kisaran yang lebar. Genus ini
dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim sekalipun karena sering kali
ditemukan hidup normal pada habitat-habitat yang ikan air tawar dari jenis lain
tidak dapat hidup.
Ciri
ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah garis vertikal yang berwarna gelap di
sirip ekor sebanyak enam buah, di sirip punggung (dorsal), sirip dubur (anal),
berpunggung tinggi dan rendah. Ikan nila yang masih kecil belum tampak
perbedaan alat kelaminnya. Setelah berat badannya mencapai 50 gram, dapat
diketahui perbedaaan antara jantan dan betina. Untuk membedakan antara ikan
jantan dan betina dapat dilakukan dengan mengamati seksama lubang genitalnya
(kelamin sekunder). Pada ikan jantan, warna tubuhnya lebih gelap, tulang rahang
melebar ke belakang yang memberi kesan kokoh, terdapat lubang anus dan satu
lubang genital yang berupa tonjolan agak kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran
air kencing dan sperma.
Rasio
jumlah ikan jantan dan betina ideal adalah 3:1, yaitu jumlah ikan betina] lebih
banyak daripada [[ikan jantan]. Padat penebaran disesuaikan dengan wadah atau
kolam budidayanya. Bila ikan nila dipelihara dalam kepadatan populasi yang
tinggi, pertumbuhannya kurang pesat. Kualitas air yang kurang baik akan
mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat.
Gambar
d. Ikan Arapaima Gigas
"Arapaima
gigas" merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan dewasa bisa
mencapai lebah dari 3 meter, dengan berat sampai dengan 200 kg. Mereka termasuk
dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug dari atmosfer (obligate
air breather). Ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 - 20 menit sekali,
tergantung pada ukurannya. Ikan muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5
menit sekali, sedangkan ikan dewasa muncul setiap 18 - 20 menit sekali.
Arapaima
hanya ditemukan di Amazon dan sistem sungai Essequito. Mereka termasuk dalam
daftar satwa langka yang dilindungi olah CITES, IUCN dan dilindungi dengan
undang-undang di Guyana.
Arapaima
merupakan sumber pakan bagi komunitas penduduk setempat. Sampai dengan bulan
Desember 2001, populasi mereka diperkirakan kurang dari 850 ekor di wilayah
Hutan Iwokara pada ekosistem lahan basah Rupununi. Arapaima memilki
"lidah" sepanjang kurang lebih 15 cm. pada saat dewasa, dan betulang,
permukaannya kasar dan sering digunakan oleh penduduk setempat sabagai
"amplas" atau kikir untuk menghaluskan permukaan kayu.
Pada
saat air dilingkungan ikan ini menyusut, dan kadar oksigen menurun, arapaima
akan menghirup udara langsung dari atomosfer. Dan apabila air dilingkungannya
kering, ia akan menggulungkan diri membentuk bola, dan membenamkan diri dalam
lubang sampai air kembali datang.
Syarat
Hidup
pH:
6.7 (5.8 -7.2)
GH:
8 (2 -12) (skala Jerman)
Temperatur:
24 - 30 °C
Panjang
Maksimum: 450 cm
Pakan:
pakan hidup
Reproduksi:
egg layer - mouthbrooder
Cahaya:
terang tanpa sinar matahari
Temperamen:
tidak direkomendasikan untuk pemula
Zone
Renang: atas
Set
up Akuarium: akuarium dengan bebatuan,
tanaman dan kayu-kayuan.
Gambar
e. Ikan Arwana
Ikan
Arwana merupakan ikan yang tergolong satwa langka Indonesia dengan habitat asli
dari kalimantan dan juga irian. Ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang khas,
berkesan gagah dan sedikit angkuh, dilengkapi dengan sungut pada mulutnya dan
sisik yang besar dengan susunannya yang harmonis, membuat keindahan dari ikan
ini sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang sehingga jika diletakkan
dalam akuarium akan membuatnya benar benar terlihat sebagai ikan yang anggun.
Ada
beberapa jenis ikan arwana, seperti arwana Silver, Gold, Super Red dan
sebagainya. Namun yang mempunyai harga jual tertinggi ataupun paling diminati
oleh penggemar ikan naga ini adalah jenis Super Red. Jenis ini dipercaya
membawa keberuntungan (hokie) bagi pemiliknya dan pembawa kekayaan sekaligus
dapat menaikkan status sosial sang pemilik terutama jika memiliki Arwana dengan
spesifikasi khusus yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Pada
awalnya ikan ini dikenal sangat sulit untuk berkembang biak diluar habitat
aslinya, namun pada perkembangannya ikan ini dapat berkembang biak pada tambak
ataupun kolam-kolam buatan dengan air yang telah diatur keasaman ataupun
suhunya. Hal ini memungkinkan penangkaran dapat dilakukan jauh dari habitat
asli ikan ini.
Ikan
Arwana pada tempat penangkaran ini dapat bertelur sebanyak kurang lebih 100 –
150 butir. Telur-telur arwana ini disimpan dalam mulut Arwana jantan. Ketika
masih kecil telur Arwana berbentuk bulatan merah dengan jentik kecil seperti
berudu menempel pada bulatan tersebut. Setelah beberapa minggu berudu tersebut
membesar dan bulatan merah yang berfungsi sebagai makanan makin mengecil dan
akhirnya menghilang.
Gambar
2.Ikan
Air Laut
Ikan Tuna
Tuna adalah ikan laut yang terdiri
dari beberapa spesies dari famili Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah
perenang handal (pernah diukur mencapai 77 km/jam). Tidak seperti kebanyakan
ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging ikan ini berwarna merah muda sampai merah
tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pada ikan
lainnya. Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru (bluefin
tuna), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas
ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan
dapat bertahan dalam kondisi yang beragam. Tuna adalah ikan yang memiliki nilai
komersial tinggi.Biologi
Aspek yang luar biasa dari fisiologi Tuna adalah kemampuannya untuk menjaga suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu lingkungan. Sebagai contoh, tuna sirip biru dapat mempertahankan suhu tubuh 75-95°F (24-35°C), dalam air dingin bersuhu 43 °F (6 °C). Namun, tidak seperti makhluk endotermik seperti mamalia dan burung, ikan tuna tidak dapat mempertahankan suhu dalam kisaran yang relatif sempit.Tuna mampu melakukan hal tersebut dengan cara menghasilkan panas melalui proses metabolisme. Rete mirabile, jalinan pembuluh vena dan arteri yang berada di pinggiran tubuh, memindahkan panas dari darah vena ke darah arteri. Hal ini akan mengurangi pendinginan permukaan tubuh dan menjaga otot tetap hangat. Ini menyebabkan tuna mampu berenang lebih cepat dengan energi yang lebih sedikit.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
|
Animalia
|
Filum:
|
Chordata
|
Kelas:
|
Actinopterygii
|
Ordo:
|
Perciformes
|
Famili:
|
Scombridae
|
Genus:
|
Thunnus
|
Ikan
Pari Manta
Ikan pari manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar
tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter
(kemungkinan lebih karena ada laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang
lebar tubuhnya mencapai 9,1 meter). Bobot terberat manta sendiri yang pernah
diukur mencapai 3 ton.Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia - kurang lebih antara 35o lintang utara hingga 35o lintang selatan. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini memiliki banyak nama mulai dari "manta Pasifik", "manta Atlantik", "devil fish", hingga "sea devil". Di Indonesia sendiri, pari manta memiliki aneka nama lokal seperti cawang kalung, plampangan, serta pari kerbau (mungkin karena bagian tubuh mirip tanduk di kepalanya sehingga ia dianggap mirip dengan kerbau).
Pari manta belakangan dikategorikan sebagai "dekat dengan ancaman" (near threatened) oleh IUCN karena walaupun jumlahnya belum masuk kategori terancam punah, namun di masa depan diperkirakan populasinya akan menyusut hingga akhirnya terancam punah. Populasi pari manta dianggap dekat dengan bahaya karena tingginya kegiatan perikanan dan kondisi laut yang semakin terpolusi, namun rasio kelahiran mereka rendah.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
|
Animalia
|
Filum:
|
Chordata
|
Kelas:
|
Chondrichthyes
|
Ordo:
|
Rajiformes
|
Famili:
|
Myliobatidae
|
Upafamili:
|
Mobulinae
|
Genus:
|
Manta
|
Spesies:
|
M.
birostris
|
Nama binomial Manta
birostris Walbaum, 1792
Klasifikasi
Manta dimasukkan ke dalam famili Myliobatidae yang terdiri dari 40 spesies pari berbeda. Famili dari ikan pari ini juga dikenal sebagai "pari elang" (eagle ray) karena mereka tidak hidup di dasar laut dan berenang bebas sehingga saat dilihat mereka sekilas seperti elang yang "terbang" di dalam laut. Famili Myliobatidae ini dibagi dalam 4 subfamili dan pari manta dimasukkan ke dalam subfamili Mobulinae yang juga diisi oleh ikan pari dari genus Mobula yang memiliki penampilan mirip pari manta namun ukurannya lebih kecil. Nama "manta" sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "selimut".Ada 3 spesies yang sebelumnya dianggap merupakan bagian dari genus Manta: Manta birostris (pari manta Atlantik), Manta hamiltoni (pari manta Pasifik), dan Manta raya (pari manta Pangeran Alfred). Ketiga pari manta itu sendiri sangat mirip satu sama lain. Belakangan, setelah dilakukan penelitian terhadap contoh gen mereka, ketiga spesies itu dimasukkan dalam satu spesies yang sama: spesies Manta birostris. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa setidaknya ada 2 spesies manta: yang satu berukuran besar dan suka bermigrasi, sementara yang satunya lagi berukuran lebih kecil dan lebih suka menetap.
Anatomi
Anatomi pari manta
Manta memiliki fisik yang secara umum mirip dengan
kebanyakan ikan pari dengan sirip dada yang lebar serta ekor kecil seperti cambuk.
Sirip dadanya yang lebar membuat tubuhnya terlihat pipih. Manta bergerak
memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala
hingga ke belakang tubuh sehingga saat dilihat, pari manta seolah-olah sedang
terbang di dalam laut. Ekor manta
sendiri lebih pendek dibandingkan dengan ekor ikan pari kebanyakan dan tidak
bersengat. Kulit manta juga diselubungi lapisan lendir yang jauh lebih tebal
dibandingkan ikan pari kebanyakan. Lapisan lendir ini diduga ada hubungannya
untuk melindungi kulitnya yang rentan. Manta juga memiliki ukuran otak yang
lebih besar dibandingkan ikan pari lain dan hiu kerabatnya sehingga mereka
dianggap lebih cerdas dibandingkan kerabatnya yang lain.Ciri khas manta adalah sepasang "tanduk" di dekat mulutnya. "Tanduk" ini sebenarnya adalah sepasang sirip sefala (kepala) yang membantu memasukkan air laut yang mengandung plankton makanannya dan bisa ditekuk ke dalam mulut. Di dalam mulutnya juga terdapat 300 gigi kecil berbentuk pasak dan nyaris tersembunyi di bawah kulit. Gigi ini tidak digunakan untuk makan, namun mungkin gigi ini berguna saat manta melakukan perkawinan. Manta juga memiliki lima pasang celah insang di bagian bawah tubuhnya untuk mengeluarkan air yang masuk melalui mulutnya. Di bagian dalam celah insangnya terdapat tapis insang atau piringan penyaring (filter plate) yang berfungsi untuk memerangkap plankton yang masuk bersama dengan air laut
Manta memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, biru keabu-abuan, cokelat, hingga nyaris putih. Pola warna pada tubuh manta juga bervariasi di mana pada pari manta yang ditemukan di Pasifik timur bagian bawah tubuhnya berwarna dominan hitam, sementara pada jenis pari manta yang ditemukan di Pasifik barat, warna bagian bawah tubuhnya pucat. Belum diketahui apa fungsi dan penyebab dari pewarnaan bervariasi ini, namun warnanya yang bervariasi memudahkan para ilmuwan untuk membedakan manta dari wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. Hal unik lain seputar pewarnaan manta adalah mereka memiliki semacam pola di bagian bahu serta bawah tubuhnya dan pola-pola ini berbeda pada setiap individu manta sehingga dianggap mirip dengan sidik jari pada manusia.
Makanan
Manta dikenal sebagai salah satu ikan
besar yang memakan plankton (filter feeder). Ia makan dengan cara
membuka mulutnya sambil berenang sehingga plankton yang berada dalam air masuk
ke dalam mulutnya. Ia juga bisa menggunakan sepasang sirip kepalanya yang mirip
tanduk itu untuk mengarahkan plankton agar masuk ke mulutnya. Dengan cara ini
ia dianggap berburu secara pasif karena ia tidak mengejar mangsanya untuk
makan. Manta juga diketahui memakan hewan-hewan kecil seperti udang dan anak ikReproduksi
Di musim kawin, sejumlah besar manta akan berkumpul untuk mencari pasangan kawin. Beberapa manta jantan bisa saling bersaing untuk mendapatkan manta betina pasangannya. Manta jantan yang berhasil mendapatkan manta betina akan berpegangan pada sirip pasangannya menggunakan giginya dan merapatkan perutnya, lalu memulai perkawinan dengan cara memasukkan alat kelaminnya ke dalam lubang kelamin betina. Perkawinan berlangsung selama kurang lebih 90 detik.
Pari manta adalah ovovivipar di mana telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya. Seekor manta betina bisa membawa 2 bayi manta sekaligus dalam tubuhnya. Periode "kehamilan" manta sendiri belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan bisa berlangsung antara 9-12 bulan. Bayi manta yang baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisi sirip yang masih terlipat. Bayi manta mulai aktif segera setelah ia mengembangkan siripnya dan bisa langsung mulai berenang. Seekor bayi manta yang baru lahir diketahui bisa berukuran selebar 1,2 meter dan seberat 45 kg. Bayi manta bisa tumbuh sangat cepat karena dalam waktu satu tahun, lebar tubuh mereka sudah mencapai hampir 2 kali lebarnya saat pertama kali lahir.Usia maksimal pari manta sendiri yang diketahui mencapai 20 tahun.
Lepu adalah sekelompok spesies ikan laut yang beracun yang
tergabung dalam genus Pterois, Parapterois, Brachypterois, Ebosia atau
Dendrochirus dari keluarga Scorpaenidae. Lepu merupakan spesies predator dan
dikenal karena durinya yang panjang dan memiliki warna merah, coklat, oranye,
kuning, hitam atau putih berselang-seling
Hiu mencakup spesies yang berukuran sebesar telapak tangan hiu pigmi, Euprotomicrus bispinatus, sebuah spesies dari laut dalam yang panjangnya hanya 22 cm, hingga hiu paus, Rhincodon typus, ikan terbesar, yang bertumbuh hingga sekitar 12 meter dan yang, seperti ikan paus, hanya memakan plankton melalui alat penyaring di mulutnya. Hiu banteng, Carcharhinus leucas, adalah yang paling terkenal dari beberapa spesies yang berenang di air laut maupun air tawar (jenis ini ditemukan di Danau Nikaragua, di Amerika Tengah) dan di delta-delta.
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Upafilum : Vertebrata
Kelas : Chondrichthyes
Upakelas : Elasmobranchii
Superordo : Selachimorpha
Kerangka
Kerangka hiu sangat berbeda dibandingkan dengan ikan-ikan
bertulang seperti misalnya ikan kod, karena terbuat dari tulang muda, yang
sangat ringan dan lentur, meskipun tulang muda di ikan-ikan hiu yang lebih tua
kadang-kadang sebagian bisa mengapur, sehingga membuatnya lebih keras dan lebih
seperti tulang. Rahang hiu
beraneka ragam dan diduga telah berevolusi dari rongga insang yang pertama.
Rahang ini tidak melekat pada cranium dan mempunyai deposit mineral tambahan
yang memberikannya kekuatan yang lebih besar.Hiu umumnya lambat mencapai kedewasaan seksualnya dan menghasilkan sedikit sekali keturunan dibandingkan dengan ikan-ikan lainnya yang dipanen. Ini telah menimbulkan keprihatinan di antara para biologiwan karena meningkatnya usaha yang dilakukan untuk menangkapi ikan hiu selama ini, dan banyak spesies yang kini dianggap terancam punah.
Beberapa organisasi, seperti misalnya Shark Trust, melakukan kampanye untuk membatasi penangkapan hiu.
Ikan Giru
Ikan giru atau lebih dikenal dengan sebutan ikan badut adalah ikan dari anak suku Amphiprioninae dalam suku Pomacentridae. Ada dua puluh delapan spesies yang biasa dikenali, salah satunya adalah genus Premnas, sementara sisanya termasuk dalam genus Amphiprion. Mereka tersebar di lautan Pasifik, Laut Merah, lautan India, dan karang besar Australia.
Di alam bebas mereka bersimbiosis dengan anemon laut. Anemon akan melindungi Ikan badut dari pemangsa dan Ikan badut akan membersihkan Anemon dengan memakan sisa - sisa makanan Anemon. Ikan badut berwarna kuning, jingga, kemerahan atau kehitaman. Spesies terbesar mencapai panjang 18 cm, sementara yang terkecil hanya 6 cm.
Gambar ikan Giru
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Perciformes
Famili
: Pomacentridae
Upafamili
: Amphiprioninae