Background

dampak modernisasi



PENDAHULUAN
Zaman sekarang yang dikenal dengan sebutan era globalisasi telah didominasi oleh pesatnya perkembangan informasi,komunikasi,dan teknologi.keadaan ini telah membawa perubahan besar terhadap kehidupan masyarakat dalam banyak segi.Perubahan itu mengusung kumajuan yang luar biasa ,sekaligus menimbulkan kegelisahan di kalangan orang banyak.Semua itu telah membawa perubahan besar terhadap perilaku manusia yang menjadi wilayah kompetisi moral.Sekarang banyak orang mulai mempertanyakan kembali kompetisi kemampuan moral untuk mengantisipasi,mengatur dan mengendalikan moral masyarakat.
Semakin tingginya frekuensi arus globalisasi di era modernisasi sangat berpengaruh besar terhadap pergaulan bebas dengan lain jenis ( kumpul kebo), baik diperkotaan maupun di perdesaan.Kondisi semacam ini juga sangat mempengaruhi terhadap ideologi masyarakat,sehingga ada sebagian mereka beranggapan kalau tidak bergaul dengan lain jenis maka dinilai ketinggalan zaman.Inilah salah satu dampak arus globalisasi.Oleh karena itu dalam kondisi semacam ini manusia di tuntut untuk lebih berhati-hati dalam bertindak.
Ternyata pergaulan  bebas itu tidak hanya sebatas bergaul melainkan terkadang mendorong untuk melakukan hal yang lebih tidak di sukai oleh agama,seperti bercumburayu,berciuman dan bahkan terjebak dalam perzinahan.Oleh karena itu tampak ada sekat-sekat pembatas antara wanita  dan laki-laki yang bukan muhrim maka dampak dan bahaya seperti itu.Secara mendasar ternyata hal semacam ini karena kebebasan di artikan bebas secara mutlak tanpa ada butir-butir aturan yang menjaga jarak antara mereka.Disadari atau tidak kita harus menjaga jarak dalam pergaulan terutama pergaulan dengan lain jenis.Anak-anak mudah sekarang dengan enaknya tanpa ada malu sedikitpun ketika berkencan atau berpacaran di muka umum.Seakan-akan itu semua adalah suatu kewajaran dan bukan larangan norma Agama.
Perbuatan zina sudah menyebar mulai dari perkotaan hingga ke pelosok-pelosok pendesaan.Baik zina yang di lakukan atas dasar suka sama suka ataupun atas dasar pemaksaan(pemerkosaan).Bahkan mulai menggerogoti beberapa lembaga pendidikan,yang notabene merupakan tolak ukur dan wajah masa depan bangsa.Adanya siswa sekolah yang hamil di luar nikah,mahasiswa yang hidup bersama dalam satu kontrakan,rumah,atau kos tanpa ada ikatan pernikahan (kumpul kebo).Bahkan lebih tragis lagi adanya hubungan badan antara orang tua dengan anak dan adanya orang-orang tua yang sudah berkeluarga (bersuami/beristri) yang masih juga mencari partner untuk selingkuh.Rapuhnya fondasi agama merupakan salah satu faktor besar yang menyebabkan munculnya kemaksiatan,kemungkaran,dan perzinaan.selain itu juga tidak adanya kesadaran akan prinsip-prinsip dan norma-norma agama yang harus di junjung tinggi dan karena agama tidak menjadi bagian dari kepribadiannya.Penelitian ini dilakukan karena penulis ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja dan penanggulangan masalah pergaulan bebas pada remaja di era modernisasi.
METODE PENELITIAN
            Penelitian ini berpendekatan kualitatif dengan berusaha memperoleh informasi dari keadaan pada saat penelitian dilaksanakan.Penelitian ini menitikberatkan pada kajian faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja di era modernisasi.Faktor tersebut yaitu:
1)      Karena salahnya pergaulan yang mereka pilih dan kurangnya faktor pengawasan orang tua mereka.
2)      Kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil.
3)      Remaja sekarang lebih mampu berekpresi pada emosi dan mengungkapkan tanpa sembunyi-sembunyi dan malu.
4)      Ketidakseimbangan yang menyebabkan remaja sangat sensitif dan rawan terhadap stress.
5)      Lemahnya akses akan informasi tentang HIV/AIDS yang benar.
            Penelitian ini juga menitikberatkan pada penanganan masalah pergaulan bebas pada remaja di era modernisasi yaitu:
·         Penanggulangan HIV/AIDS di kalangan remaja menjadi suatu hal yang penting da strategis untuk dilakukan.Kurangnya pengetahuan ,ketiadaan akses dan masih adanya gender serta mitos-mitos yang berkembang di kalangan remaja adalah beberapa faktor yang mengakibatkan epidemi tersebut berjalan cepat.
·         Beberapa strategi-strategi advokatif sangat perlu segera direalisasikan.
·         Edukasi lewat jalur intrakurikulum,semikurikulum maupun ekstrakurikulum,terlebih lagi dengan diterapkannya berbasis kompetensi.



HASIL PENELITIAN
A.faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja di era modernisasi
1.      Karena salahnya pergaulan yang mereka pilih dan kurangnya faktor pengawasan orang tua mereka.
2.      Kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil.
3.      Remaja sekarang lebih mampu berekspresi pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan malu.
4.      Ketidakseimbangan yang menyebabkan remaja sangat sensitif dan rawan terhadap stres.
5.      Lemahnya akses akan informasi tentang HIV/AIDS yang benar.
B.Penanggulangan masalah pergaulan bebas pada remaja di era modernisaai
·         Penanggulangan HIV/AIDS di kalangan remaja menjadi suatu hal yang penting dan strategis untuk dilakukan.Kurangnya pengetahuan,ketiadaan akses dan masih adanya bias gender serta mitos-mitos yang berkembang di kalangan remaja adalah beberapa faktor yang mengakibatkan epidemi tersebut berjalan cepat.
·         Beberapa strategi-strategi advokatif sangat perlu segera direalisasikan.
·         Edukasi lewat jalur intrakurikulum,semikurikulum maupun ekstrakurikulum,terlebih lagi dengan diterapkan kurikulum berbasis kompetensi.
PEMBAHASAN
A.Faktor-Faktor  yang Mempengaruhi perkembangan Moral Remaja di Era Modernisasi
1.      Salahnya Pergaulan dan Kurangnya Pengawasan Orang Tua
            Pergaulan remaja saat ini lebih cenderung ke arah pergaulan bebas,terbukti banyaknya para remaja yang menggunakan Narkotika dan melakukan Seks bebas dengan kekasihnya,hal ini bisa dilihat dari banyaknya para remaja yang menggunakan barang haram tersebut.Mengapa para remaja menggunakan barang haram tersebut?.Karena salahnya pergaulan yang mereka pilih,seperti mereka berteman dengan orang yang menggunakan narkoba sehingga mereka juga ikut-ikutan menggunakan  narkoba dan kurangnya faktor pengawasan orang tua mereka.Seandainya mereka di awasi oleh para orang tuanya,mereka tidak mungkin menggunakan barang tersebut.Selain itu,pergaulan lingkungan sekitar juga harus di awasi,karena bisa juga menggunakan barang tersebut karena sedang depresi/sekadar coba-coba.Maka dari itu mudah sekali tergoda untuk menggunakan barang tersebut dan lama kelamaan menjadi pecandu berat dan sulit untuk lepas dari barang itu,dan untuk seks bebashal tersebut dikarenakan lepas dari pengawasan orang tua atau karena kebutuhan ekonomi yang mendesak sehingga mereka melakukan seperti itu dan bisa juga akibat salah pergaulan lagi.Dari kasus ini,peran orang tua sangatlah penting untuk membentuk pola fikir mereka jadi lebih baik dan melakukan hal-hal yang positif.Orang tua juga harus memberi pengarahan tentang bahaya narkoba dan seks bebas untuk masa depan mereka.
1.      Kurangnya Pemupukan Rasa Cinta Tanah Air
            Generasi muda saat ini kurang memiliki rasa cinta tanah air,ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda untuk pergi ke bioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa,mengapa hal ini terjadi?.Ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut yakni kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil,sinetron-sinetron yang ditayangkan ditelevisi merupakan tayangan yang kurang produktif  bagi perkembangan anak.selain itu,hal-hal yang terkait dengan bangsa ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai budaya,masalah sosial yang dapat menimbulkan rasa cinta tanah air.Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni pendidikan yang kurang sehingga dapat menyebabkan seseorang tidak tahu akan bangsanya sendiri.
            Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan,ini dapat dilihat dari beberapa hal yaitu tingginya angka pemakai Narkoba dan adanya seks bebas dikalangan remaja,angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai 50% melakukan hubungan seks diluar nikah.Ini sangat mengkhawatirkan bagi Bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi dikalangan remaja yang menyebabkan seks bebas dapat terjadi.
            Hal ini perlu diatas agar tidak menyebabkan kemandulan dalam Bangsa karena perlu diingat lagi bahwa masa depan Bangsa sangat tergantung pada Generasi muda,upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh kita semua yaitu misalnya saja dengan pendidikan formal yang didalamnya ada suatu pendidikan moral selain pendidikan keagamaan yakni adanya pendidikan tentang bahaya Narkoba,hubungan seks diluar nikah serta pentingnya pendidikan budi pekerti yang harus dijalankan.Sebab baik buruknya kelakuan seseorang bermula dari baik buruknya iman yang tertanam serta budi pekerti tiap individu.
1.      Remaja sekarang lebih mampu berekpsresi
            Banyak yang bilang pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah dibandingkan pada masa-masa sepuluh tahun silam.Remaja sekarang lebih mampu berekspresi pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan malu seperti dulu.Sudah lumrah saat kita melihat remaja mengungkapkan kemarahan,sedih dan kegembiraannya dengan kata-kata yang terucap secara langsung,tanpa basa-basi seperti halnya remaja pada zaman dahulu.Dengan biasa mereka mengekspresikan perasaan cinta dan sayang pada pacar mereka di tempat-tempat umum.Sudah umum dilihat saat ini bila di mall-mall para remaja biasa bergandengan tangan,berpelukan bahkan berciuman.Buat oarang tua perilaku seperti ini sangat mengejutkan dan membuat mereka merasa khawatir.Namun seringkali para orang tua lupa bahwa saat mereka remaja,perilaku mereka pun sering membuat kecut hati para orang tua mereka sendiri.Namun apabila orang tua terlalu keras akibat perasaan khawatir yang mereka miliki,maka remaja akan cenderung memberontak dan bersikap jauh lebih keras dan pertikaian antara orang tua dan anak pun tidak dapat lagi dihindari.
            Remaja bergaul adalah sebuah kabutuhan.Sama halnya dengan dahaga yang ingin terpuasan.Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai lingkungan.Ini sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata.Dengan membebaskan perasaan dan isi hati,mereka juga mengharapkan kebebasan dan ketenangan jiwa.Bila dikekang,mereka nampak begitu sedih dan terkekang.Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan  juga sangat mengkhawatirkan.Yang penting berkomunikasi dan terarah.Bilamana sang remaja masih mampu berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua.maka bimbingan untuk pergaulan pun dapat tersampaikan.Informasi tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan teman-teman dan apa efek dari apa yang mereka lakukan dan perbuat juga perlu dikomunikasikan.
1.      Keadaan yang Tidak Seimbang pada Remaja
            Sebanarnya karakteristik dan perjalanan tumbuh kembang remaja tidak pernah berubah antara generasi lalu dengan generasi sekarang.Masa remaja tetaplah merupakan suatu fase pertumbuhan dan perkembangan antara masa anak dan dewasa.Dalam periode ini pastilah terjadi perubahan yang sangat pesat dalam dimensi fisik,mental dan sosial.Masa ini juga merupakan periode pencarian identitas diri,sehingga remaja sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan.Umumnya proses pematangan fisik lebih cepat dari pematangan psikososialnya.Karena itu seringkali terjadinya ketidakseimbangan yang menyebabkan remaja sangat sensitif dan rawan terhadap stres.Perkembangan fisik remaja dalam usia ini,juga perkembangan kematangan seksualnya,mengalami perubahan yang sangat pesat dan sudah seharusnya menjadi perhatian khusus remaja.Keadaan ini merupakan salah satu penyebab atau alasan bagi remaja untuk coba-coba bereksperimen dengan aktivitas seks,termasuk juga mencoba menggunakan narkoba.
1.      Lemahnya Akses Akan informasi Tentang HIV/AIDS yang Benar
            Kini semakin sering kita dengar remaja dihubungkan dengan kejadian HIV/AIDS.Hal ini sangatlah masuk  akal karena interaksi remaja di lingkungan sosialnya memungkinkan terjadi  kontak dengan virus HIV dari pergaulannya.Saat ini di dunia ada sekitar 10 juta remaja hidup dengan HIV/AIDS.Pada saat yang sama remaja juga adalah kelompok paling pontensial sebagai sebuah pilihan untuk menjadi penggerak utama untuk berperan dalam menurunkan angka kejadian infeksi baru HIV.Remaja saat ini juga sedang berada dalam sebuah kegundahan situasi karena masih lemahnya akses akan informasi tentang HIV/AIDS yang benar,sehingga masih ada yang benar-benar belum tahu akan bahaya HIV/AIDS.Selain itu juga disebabkan karena tekanan dari pergaulan sebayanya,ketidakmampuan mengkalkulasikan resiko,ketidakberdayaan dalam mengambil keputusan termasuk menyatakan tidak buat narkoba ,ketidaktahuan dalam menjalankan seks yang aman dan akses pelayanan yang terbatas terhadap penggunaan kondom itu sendiri.
B.Penanggulangan Masalah Pergaulan Bebas pada Remaja
·         Penanggulangan HIV/AIDS di kalangan remaja menjadi suatu hal yang penting dan strategis untuk dilakukan.Kurangnya pengetahuan,ketiadaan akses dan masih adanya gender yang berkembang di kalangan remaja adalah beberapa faktor yang mengakibatkan epidemi tersebut berjalan cepat.
            Epidemi HIV/AIDS menjadi ancaman global dan nasional karena pada kenyataannya jumlah kasus yang belum tercatat jauh lebih besar.Sudah saatnya remaja menjadi subyek dan bukan lagi obyek yaitu dengan memberdayakan remaja dalam kegiatan pencegahan terutama dikalangan sebayanya.Juga pelibatan remaja dalam advokasi makin perlu diperbesar kesempatannya untuk ikut meyakinkan bahwa permasalahan ini harusnya mendapatkan perhatian dan suara remaja itu sendiri harus didengar sebagai komponen penting dalam pengambilan kebijakan untuk ramaja.Bahkan beberapa strategi-strategi advokatif sangat perlu direalisasikan
·         Strategi Advokasi yang bisa dimunculkan adalah:
1)      Memberdayakan remaja agar bisa menumbuhkan kesadaran dan solidaritas bersama untuk bisa mendapatkan pengakuan,memperjuangkan hak-hak remaja,terutama hak-hak reproduksi dan seksual remaja.
2)      Mendesak pemerintah agar bisa mengambil keputusan yang pro remaja dengan mengubah regulasi,kebijakan,program dan anggaran agar bisa mendukung pemenuhan hak informasi dan pelayanan HIV/AIDS pada remaja berdasarkan kebutuhan remaja.
3)      Melibatkan remaja dalam proses pengambilan keputusan,perencanaan,implementasi dan monitoring.
4)      Mengembangkan akses informasi,pelayanan,konseling,pendampingan dan pelayanan kepada remaja.
5)      Meningkatkan kerjasama,koordinasi dan jaringan dengan sektor swasta,LSM dan organisasi remaja,lembaga pemerintah
6)      Mendapatkan dukungan dari masyarakat,lembaga lain terutama pihak media massa untuk melakukan advokasi ke pemerintah dan pengambilan kebijakan.
·         Edukasi lewat jalur intrakurikulum,semikurikulum maupun ekstrakurikulum,terlebih lagi dengan diterapkan kurikulum berbasis kompetensi.
                        Saat ini merupakan peluang yang sangat penting guna mendorong pemberian informasi dan keterampilan untuk menerapkan perilaku reproduksi yang sehat dan upaya pencegahan bahaya narkoba da HIV/AIDS di sekolah.Berbagai pihak dapat diajak bekerjasama untuk mengembangkan kurikulum terintegrasi HIV/AIDS,narkoba dan kesehatan reproduksi di sekolah di beberapa  kabupaten dan kota di Bali,serta pembentukan forum guru serta kelompok siswa peduli AIDS dan Narkoba di sekolah-sekolah adalah sebuah langkah besar buat upaya penanggulangan HIV/AIDS di remaja.
            Beberapa program yang dilakukan di beberapa sekolah melalui edukasi menggunakan modul berbasiskan teknologi komputer juga akan dikembangkan buat remaja sekolah dan pengaktifan kelompok sebaya remaja oleh berbagai LSM maupun lembaga pemerintah juga patut diacungi jempol.Semua pihak diharapkan bisa berperan.Kerena kemitraan adalah kata kuncinya untuk bisa menggalang dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan pemberdayaan ini.

Satu masalah sosial atau kemasyarakatan yang harus mendapat perhatian kita bersama dan perlu ditanggulangi dewasa ini ialah tentang kemerosotan akhlak atau dekadensi moral. Di samping kemajuan teknologi akibat adanya era globalisasi, kita melihat pula arus kemorosotan akhlak yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda. Dalam surat-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan dikalangan remaja putri dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah  yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak. Oleh kerena itu persoalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif,  yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kemerosotan akhlak dan moral dikalangan remaja.
Dampak modernisasi dan globalisasi terhadap akhlak, etika, dan moral remaja.
Modernisasi merupakan suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan, globalisasi yang berasal dari kata global atau globe artinya bola dunia atau mendunia. Jadi, globalisasi berarti suatu proses masuk ke lingkungan dunia.
Modernisasi dan globalisasi dapat memperngaruhi sikap masyarakat dalam bentuk positif maupun negatif. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Sikap Positif
1)      Penerimaan secara terbuka (open minded); lebih dinamis, tidak terbelenggu hal-hal lama yang bersikap kolot
2)      Mengembangkan sikap antisipatif dan selektif kepekaan (antisipatif) dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang terjadi.
Sikap Negatif
1)       Tertutup dan was-was (apatis)
2)      masyarakat yang telah merasa nyaman dengan kondisi kehidupan masyarakat yang ada
3)      Acuh tah acuh
4)      masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis modernisasi dan globalisasi
5)      Kurang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi
6)      dengan menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter
Modernisasi dan globalisasi dapat masuk ke kehidupan masyarakat melalui berbagai media, terutama media elektronik seperti internet. Karena dengan fasilitas ini  semua orang dapat dengan bebas mengakses informasi dari berbagai belahan dunia. Pengetahuan dan kesadaran seseorang sangat menentukan sikapnya untuk menyaring informasi yang didapat. Apakah nantinya berdampak positif atau negatif terhadap dirinya, lingkungan, dan masyarakat. Untuk itu, diperlukan pemahaman agama yang baik sebagai dasar untuk menyaring informasi. Kurangnya filter dan selektivitas terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia, budaya tersebut dapat saja masuk pada masyarakat yang labil terhadap perubahan terutama remaja dan terjadilah penurunan etika dan moral pada masyarakat Indonesia.
Jika dilihat pada kenyataannya, efek dari modernisasi dan globalisasi lebih banyak mengarah ke negatif. Kita dapat kehilangan budaya negara kita sendiri dan terbawa oleh budaya barat, jika masyarakat Indonesia sendiri tidak mempelajari  pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia dan tidak menjaga kebudayaan tersebut. Ada baiknya budaya barat yang kita serap disaring terlebih dahulu. Karena tidak semua budaya barat adalah baik. Jika kita terus menerima dan menyerap budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia, dapat terjadi penyimpangan etika dan moral bangsa Indonesia sendiri. Melalui penyimpangan etika dan moral tersebut, dapat tercipta pola kehidupan dan pergaulan yang menyimpang. Tidak hanya akibat negatif yang dihasilkan modernisasi dan globalisasi. Proses ini juga menghasilkan akibat positif, yaitu terciptanya masyarakat yang lebih intelek dan melek terhadap perubahan dan perkembangan dunia.
Kondisi akhlak remaja saat ini dan permasalahan yang ditimbulkan
Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai penurunan akhlak masyarakat yang diadapat dari berbagai masyarakat.
¨  15-20 persen dari remaja usia sekolah di Indonesia sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah
¨  15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya
¨  hingga Juni 2009 telah tercatat 6332 kasus AIDS dan 4527 kasus HIV positif di Indonesia, dengan 78,8 persen dari kasus-kasus baru yang terlaporkan berasal dari usia 15-29 tahun
¨  Diperkirakan terdapat sekitar 270.000 pekerja seks perempuan yang ada di Indonesia, di mana lebih dari 60 persen adalah berusia 24 tahun atau kurang, dan 30 persen berusia 15 tahun atau kurang
¨  setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia di mana 20 persen diantaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja
¨  Berdasarkan data kepolisian, setiap tahun penggunaan narkoba selalu naik. Korban paling banyak berasal dari kelompok remaja, sekitar 14 ribu orang atau 19% dari keseluruhan pengguna.
¨  jumlah kasus kriminal yang dilakukan anak-anak dan remaja tercatat 1.150 sementara pada 2008 hanya 713 kasus. Ini berarti ada peningkatan 437 kasus. Jenis kasus kejahatan itu antara lain pencurian, narkoba, pembunuhan dan pemerkosaan.
¨  Sejak Januari hingga Oktober 2009, Kriminalitas yang dilakukan oleh remaja meningkat 35% dibandingkan tahun sebelumnya, Pelakunya rata-rata berusia 13 hingga 17 tahun.
Kemorosotan akhlak di atas disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
¨  Salah pergaulan, apabila kita salah memilih pergaulan kita juga bisa ikut-ikutan untuk melakukan hal yang tidak baik.
¨  Orang tua yang kurang perhatian, apabila orang tua kuran memperhatikan anaknya, bisa-bisa anaknya merasa tidak nyaman berada di rumah dan selalu keluar rumah. Hal ini bisa menyebabkan remaja terkena pergaulan bebas.
¨  Ingin mengikuti trend, bsia saja awalmya para remaja merokok adalah ingin terlihat keren, padahal hal itu sama sekali tidak benar. Lalu kalu sudah mencoba merokok dia juga akan mencoba hal-hal yang lainnya seperti narkoba dan seks bebas.
¨  Himpitan ekonomi yang membuat para remaja stress dan butuh tempat pelarian.
¨  Kurangnya pendidikan Agama dan moral.
Faktor-faktor di atas sebagian besar dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan berkembang pesatnya teknologi pada zaman sekarang ini, arus informasi menjadi lebih transparan. Kemampuan masyarakat yang tidak dapat menyaring informasi ini dapat mengganggu akhlak. Pesatnya perkembangan teknologi dapat membuat masyarakat melupakan tujuan utama manusia diciptakan, yaitu untuk beribadah.
Untuk mengatasi masalah ini, penulis memeberikan beberapa solusi berdasarkan dalil naqli dan akli sebagai berikut.
¨  Untuk meghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak.
¨  Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak.
¨  Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Dewasa ini, orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat menyebabkan banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.
¨  Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh.

Masalah kenalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus modernisasi dan teknologi yang semakin berkembang, maka arus hubungan antar kota-kota besar dan daerah semkain lancar, cepat dan mudah. Dunia teknologi yang semakin canggih, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai media, disisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas diberbagai lapisan masyarakat.
Meningkatnya kenakalan remaja saat ini merupakan salah satu dampak dari media informasi yaitu program siaran televisi yang dinilai kurang memberikan nilai edukatif bagi remaja ketimbang nilai amoralnya. Hal ini disebabkan karena industri perfilman kurang memberikan pesan-pesan moral terhadap siaran yang ditampilkan. Dapat diperhatikan dalam berbagai program televisi seperti pada sinetron-sinetron maupun reality show yang banyak menayangkan tentang pergaulan bebas remaja bersifat pornografis, kekerasan, hedonisme dan sebagainya untuk selalu ditampilkan dilayar kaca. Oleh karena program tersebut banyak diminati publik, khususnya remaja. Sehingga dapat memberikan suatu peluang bisnis bagi pihak stasiun TV yaitu misalnya berupa banyaknya iklan yang masuk.
Berbagai acara yang menayangkan tentang pergaulan bebas remaja di kota besar yang sarat akan dunia gemerlap (dugem). Seperti tayangan remaja dalam mengonsumsi obat-obatan terlarang, cara berpakaian yang terlalu minim alias kurang bahan / sexy, goyang-goyangan yang sensual para penyanyi dangdut, kisah percintaan remaja hingga menimbulkan seks bebas, ucapan-ucapan kasar dengan memaki-maki atau menghina dan sebagainya. Inilah yang seringkali menjadi contoh tidak baik yang sering mempengaruhi remaja-remaja yang berada di kota maupun di daerah untuk mengikuti perilaku tersebut.
Dari tayangan – tayangan  tersebut ada remaja yang hanya sekedar menyaksikan, tapi tidak terpengaruh mengikutinya. Dan ada juga remaja yang memang gemar menyaksikan dan terpengaruh untuk mengikuti hal tersebut guna mencari sensasi di lingkungan pergaulan. Remaja inilah yang paling rawan melakukan berbagai pelanggaran, karena mereka mudah terpengaruh dan ingin mencari sensasi dilingkungan pergaulan agar dapat disebut sebagai remaja yang gaul.
Terhadap remaja yang mudah terpengaruh oleh adegan-adegan tersebut, mengakibatkan mereka selalu berbuat iseng dalam bergaul atau dalam bentuk kenakalan. Apalagi mereka bergaul dengan teman yang nakal maka semakin mudah pula mereka terpengaruh. Seperti nonton film porno karena ketertarikan akan program televisi yang bersifat sensualitas hingga menimbulkan suatu bentuk penyimpangan dalam bergaul. Serta cara berpacaran yang sudah melewati batas, hingga menimbulkan seks bebas dikalangan remaja yang pada akhirnya banyak diantara remaja-remaja yang menikah di usia muda. Selain itu juga dapat menimbulkan pemerkosaan dan pencabulan dikalangan remaja.
Begitu juga program yang menayangkan adegan kekerasan sehingga remaja yang pola pikirnya masih labil dan emosional cenderung untuk melakukan perilaku yang kasar dan tidak sopan baik kepada teman sendiri, maupun kepada guru bahkan orang tua seklaipun. Banyak sekali dampak negatif yang dirasakan terhadap remaja hanya saja terkadang remaja tidak terlalu merespon berbagai dampak yang muncul.
Meskipun banyak para remaja terjerumus pada hal-hal yang kurang baik namun tidak semua remaja terpengaruh oleh tayangan televisi yang menyimpang tersebut. Diantara remaja-remaja, pastinya juga ada yang mengambil sisi positif dari acara yang diberikan. Kenakalan remaja akibat dari program televisi menyimpang dapat terjadi apabila didukung pula oleh lingkungan yang memberikan kesempatan buruk terhadap pergaulan mereka.
Begitu juga tidak semua tayangan mengenai sinetron remaja itu jelek. Jika para anak atau remaja dapat mengambil sisi positif dari tayangan tersebut, tentu tidak akan ada masalah terhadap pribadi dan lingkungannya. Namun jika mereka meniru berbagai tayangan yang dinilai kurang mendidik, seperti pergaulan bebas dan saling mempengaruhi diantara lingkungan yanag memang menyediakan lingkungan yang kurang baik. Kemungkinan remaja akan melakukan berbagai penyimpangan, baik dari segi agama maupun moral dan etika bahkan tak jarang memuaskan nafsu akhirnya melakukan pelanggaran hukum.
Kondisi Labil Remaja
Kita ketahui bahwa usia remaja merupakan masa labil pada seseorang. Dimana saat itu timbul rasa ingin menunjukkan diri ”ini aku”. Oleh karena itu sikap meniru pada kalangan remaja merupakan suatu bentuk dari masa pubertas yang dialami oleh keadaan jiwa yang masih labil. Artinya jika mereka tidak dapat mengontrol diri dengan baik dan apabila waktu luang  juga tidak dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, maka perbuatan iseng dan kenakalan lainnya mudah sekali terjadi. Seperti halnya bolos sekolah di saat jam pelajaran, narkoba dan cara berpakaian yang berlebihan dan tak sepantasnya untuk digunakan ujungnya dapat menimbulkan seks bebas dan akibatnya banyak remaja menikah di usia remaja atau tidak keperawanan lagi. Atau dampak lain pada kenakalan remaja seperti pencurian, cabul, perkosaan, pemerasan, narkoba kebut-kebutan dijalan atau tauran antar sekolah dalam ajang menunjukkan kejagoannya.
Faktor Kenakalan Remaja
Berdasarkan perkembangan zaman saat ini adapun  yang menjadi faktor-faktor penyebab kenakalan remaja saat ini adalah: 1. faktor intern: adalah faktor yang datangnya dari dalam tubuh remaja sendiri. Faktor intern ini jika mendapatkan contoh-contoh yang kurang mendidik dari tayangan televisi akan menimbulkan niat remaja untuk meniru adegan-adegan yang disaksikan pada isi program televisi tersebut. Khususnya menyangkut masalah pergaulan remaja di zaman sekarang yang makin berani mengedepankan nilai-nilai budaya luar yang tidak sesuai dengan adat budaya bangsa. Akhirnya keinginan meniru tersebut dilakukan hanya sekedar rasa iseng untuk mencari sensasi dalam lingkungan pergaulan dimana mereka bergaul tanpa batas dan norma agar dipandang oleh teman-temannya dan masyarakat sebagai remaja yang gaul dan tidak ketinggalan zaman. Timbulnya minat atau kesenangan remaja yang memang gemar menonton acara televisi tersebut dikarenakan kondisi remaja yang masih dalam tahap pubertas. Sehingga rasa ingin tahu untuk mencontoh berbagai tayangan tersebutyang dinilai kurang memberikan nilai moral bagi perkembangan remaja membuat mereka tertarik. Dan keinginan untuk mencari sensasipun timbul  dengan meniru tayangan-tayangan tesebut, akibat dari kurangnya pengontrolan diri yang dikarenakan emosi jiwa remaja yang masih labil. 2. faktor ekstern: adalah faktor yang datangnya dari luar tubuh remaja. Faktor ini dapat disebut sebagai faktor lingkungan yang memberikan contoh atau teladan negatif serta didukung pula oleh lingkungan yang memberikan kesempatan. Hal ini disebabkan karena pengaruh trend media televisi saat ini yang banyak menampilkan edegan-adegan yang bersifat pornografi, kekerasan, hedonisme dan hal-hal yang menyimpang dari nilai moral dan etika bangsa saat ini. sepertinya media televisi telah memaksa remaja untuk larut dalam cerita-cerita yang mereka tampilkan seolah-olah memang begitulah pergaulan remaja seharusnya saat ini. Yang telah banyak teradopsi oleh nilai-nilai budaya luar yang kurang dapat mereka seleksi mana yang layak dan yang tidak layak untuk ditiru. 3. Kurangnya perhatian dari orang tua dan lingkungan yang memang menyediakan pergaulan buruk. Maka memberikan dampak buruk pula bagi remaja untuk mudah larut dalam hal-hal negatif. Baik dari tayangan televisi maupun dari pergaulan teman-temannya. Kurangnya perhatian orang tua banyak para remaja mencari perhatian didunia luar. Mereka cenderung melakukan atau mencari kesenangan  di lingkungan pergaulannya. Ikut-ikutan dan tak lagi dapat membedakan yang mana baik dan buruk. Rasa takut hilang karena menganggap banyak temannya yang melakukan hal keliru tersebut. Hingga akhirnya ketergantungan dan mereka terus melakukannya berulang kali seperti halnya biasa dan membentuk sebuah budaya yang tak bisa lepas dari hidup mereka. Seperti mengkonsumsi minuman keras, narkoba dan kegiatan lain yang dinilai dapat memberikan kesenangan sesaat. Dan dampak dari kegiatan tersebut akan menciptakan orang-orang yang hedonis.
Generasi muda adalah cerminan dari bangsa kita kedepan. Mari kita jaga generasi muda saat ini.



Categories: Share

Leave a Reply