Background

megalitikum


Megalit
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/ba/Dscn5212-mane-braz_800x600.jpg/222px-Dscn5212-mane-braz_800x600.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Tugu Megalit, Mane Braz, Brittany
Megalit adalah batu besar yang digunakan untuk membangun struktur atau monumen. Megalitik adalah struktur yang dibuat oleh batu besar.
Megalit berasal dari kata dalam bahasa Yunani μέγας megas berarti besar, dan λίθος lithos berarti batu.
Kebudayaan Megalitikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolitikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi.
Contohnya hasil kebudayaan zaman megalitikum: kapak persegi, kapak lonjong, Menhir , Dolmen, Kubur batu, Waruga, Sarkofagus, Punden Berundak
Stonehenge
Stonehenge merupakan sebuah monumen batu peninggalan manusia purba pada zaman Megalitikum yang terletak di Salisbury Plain, Propinsi Wilshire, Inggris. Stonehenge sendiri terdiri dari tiga puluh batu tegak (sarsens) dengan ukuran yang sangat besar (masing-masing batu pada mulanya seragam tingginya,yaitu 10 meter dengan masing-masing batu mempunyai berat 26 ton),semua batu tegak tsb disusun dengan bentuk tegak melingkar.
Didalam 30 lingkaran batu besar tadi, juga masih terdapat sekitar 30 batu dengan ukuran yang lebih kecil yang dinamakan Lintels, yang disusun dengan bentuk melingkar juga.Tapi sayang, pada saat ini kebanyakan batu-batu tegak tadi telah terkikis dan jatuh.




Budaya megalitik di Indonesia
Di Indonesia, beberapa etnik masih memiliki unsur-unsur megalitik yang dipertahankan hingga sekarang.

Pasemah
Pasemah merupakan wilayah dari Propinsi Sumatera Selatan, berada di kaki Gunung Dempo. Tinggalan-tinggalan megalitik di wilayah ini tersebar sebanyak 19 situs, berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Budi Wiyana (1996), dari Balai Arkeologi Palembang. Tinggalan megalitik Pasemah muncul dalam bentuk yang begitu unik, patung-patung dipahat dengan begitu dinamis dan monumental, yang mencirikan kebebasan sang seniman dalam memahat sehingga tinggalan [megalitik pasemah], disebut oleh ahli arkeologi sebagai Budaya Megalitik Pasemah.

Nias
http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png
Rangkaian kegiatan mendirikan batu besar (dolmen) untuk memperingati kematian seorang penting di Nias (awal abad ke-20). Foto koleksi Tropenmuseum, Amsterdam.
Etnik Nias masih menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kehidupannya. Lompat batu dan kubur batu masih memperlihatkan elemen-elemen megalitik. Demikian pula ditemukan batu besar sebagai tempat untuk memecahkan perselisihan.

Sumba
Etnik Sumba di Nusa Tenggara Timur juga masih kental menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kegiatan sehari-hari. Kubur batu masih ditemukan di sejumlah perkampungan. Meja batu juga dipakai sebagai tempat pertemuan adat.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6iAWPi07XbCelSzeI1GT2JrfGD5y69Pxl1y8XMgW9cJh-gFtVAsJ6UbrJsyR0zBhurwChhYznkbXlLxeHnQQdjy5UcrFw061uBApaZBuaWNUDYTg25ja3vyiwCuhL00xf3kjQ56gnoC8/s320/100_2603.jpg
batu datar dengan lubang-lubang di permukaannya
Inilah keadaan salah satu situs megalitikum yang ada di Kabupaten Rejang Lebong,situs ini bernama Situs Batu Dewa,namun sayangnya situs megalitikum yang berada di pinggiran sungai duku ini tidak terawat dengan baik.pondok pelindung situs ini sudah tidak beratap lagi dan sudah di tumbuhi dengan semak belukar.begitu pula dengan keadaan kedua batu tersebut terlihat kotor bercampur dengan tanah sehingga tidak kelihatan karakteristik dan detailnya dari batu-batu yang memiliki lobang-lobang tersebut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0uLEB7A70G3AtN4DXsVyfwbzh72TNAbBhhlANZhYnzEWKoIUVRUWzMhkYO2rRdK4lqshEGNxE9lStpOx8iSspr84KlscY20_qadjA8H3z3lmFhKqv54T3uIuO8V95Z4Ro85VivnQaMp4/s320/100_2602.jpglubang-lubang yang ada dipermukaan batu

Situs Batu Dewa
terdiri berupa batu datar yang berjumlah dua buah/keping dengan ukuran kurang lebih 50x40 cm perkepingnya.batu ini tersusun berjejer dengan terdapat celah pembatas yang berukuran 10 cm dimana dulunya di celah ini mengalir air dari sungai duku. batu datar ini memiliki lubang-lubang sebanyak 6-7 buah perkepingnya sepintas baru ini mirip dengan permainan congkak. dengan lobang-lobang yang beragam ukuran dan kedalamannya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-6LuwRg4Ug2tQcgP3A_dndIIzRJcq00yxOZixKsjy_E7xK2-LwT7uYQG05g78Uolisg5g-9an9a1pwsB7Sy-kR-T6g9l-WkZFxXt_IosUePCMcraVh4S4ykYOzh0lt-sJrG7MqxQQi7A/s320/100_2600.jpg
permukaan batu dengan lubang-lubang mirip permainan congkak
menurut cerita-cerita masyarakat desa batu dewa,lokasi ini merupakan tempat mandi para bidadari dari bukit kaba, dan di batu ini pula di gunakan para bidadari menumbuk reramuan untuk berlimau.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqj82ykVqx9J4je8hr9yeULK6ClWvz8opKe-jNRoBANQW5XkgRy6vOmyZIWEbcR-WJXzW8U9H7jagSA6IJY90xuKNmxEi6JJLLBrOSNuCYNEMXLqhF0gIncgFOAU6jgzl0iBxHWgp2wWM/s320/100_2604.jpg
kondisi situs budaya batu dewa
cerita kedatangan para bidadari yang pergi mandi di lokasi ini berkaitan dengan kisah muning raib.sebuah legenda yang sangat terkenal bagi masyarakat rejang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpIxXRlyjgWSNfK7FVW2dVzjcJzNkFdPFxJLyT2Xyv5iha0Y-YqiA62Uvz-UoHAn3VnX1nup5KFcs88PJtcN2JXgcgPW5clHkXjpa5jrI5lipy3meavFxCC4FLfgGnWMdcWZRQSKDHhEo/s320/100_2598.jpg
batu besar yang di percaya tempat berjemur para bidadari yang ada di desa batu dewa
Dalam cerita muning raib dan para bidadari tersebut selain batu berlobang-lobang tersebut ada beberapa lagi batu besar yang di gunakan para bidadari untuk berjemur.batu-batu tersebut semuanya berada di desa batu dewa,kecamatan curup utara,kabupaten rejang lebong.

Categories: Share

Leave a Reply