Background

AGAMA ISLAM
TAUBAT, ISTIGHFAR, DAN RAJA’




KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmta dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas agama ini.
            Di dalam makalah ini membahas mengenai taubat, istighfar, dan raja’ yang berada di ruang lingkup islam. Terima kasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktunya dalam tugas ini.
            Kami sadar, banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karenanya, kami memohon kepada bapak/ibu guru dapat memakluminya.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat di kemudian hari. Terima kasih

 TANYA  JAWAB TENTANG TAUBAT
Apa artinya Taubat?
Tobat adalah penyesalan yang akan melahirkan kesungguhan tekad dan niat untuk kembali dari maksiat kearah taat. Atau penyesalan atas semua maksiaat/dosa yang pernah dilakukan kemudian bertekad untuk tidak mengulanginya lagi baik sekarang atau akan datang.

Apakah Tobat itu Wajib?
Taubat itu hukumnya wajib bagi semua muslim setelah melakukan maksiat. Karena Taubat itu dianggap sebagai Tazkiyatun Nafs (penyucian jiwa). Jiwa yang kotor tentunya harus dibersihkan terlebih dulu dan belum bisa masuk Rahmat dan karunia Allah.

Apa hubungan antara Muhasabah dan Taubat?
Orang yang sering Muhasabah ataupun yang menjadikan Muhasabah itu kontinunitas harian tentu nya akan tergerak untuk melakukanTaubat. Bila ia sadar betapa banyak kemaksiatan yang telah dilakukan nya. Dengan demikian antara Muhasabah dan Taubaut itu terkait erat.

Apa dalil yang mewajibkan Taubat??
Banyak sekali ayat-ayat atau hadist Nabi Saw yang mewajibkanTaubat diantaran nya:
..Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, agar kalian sukses. (QS. An-Nur: 31)
Hai orang-orang yang beriman,bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang benar). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu . (QS. At-Tahrim: 8)
Sedangkan dalam hadist disebutkan:
Hai manusia, taubatlah kalian kepada Allah Swt, karena aku sendiri ber taubat 100 x dalam sehari. (HR. Muslim)

Apa yang disebut dengan Taubat Nasuha itu?
Ibnu Katsir mengatakan tentang Taubat Nasuha:
Adalah Taubat yang benar dan serius,yaitu membersihkan dosa-dosa yang lalu, kemudian meninggalkan semua dosa saat ini juga, sambil menyesalinya dan bertekad tidak mengulanginya lagi di masa datang.

Lalu Bagaimana pandangan Allah Swt jika tidak taubat?
Allah Swt membagi hamba-hambanya2 kategori: Yang ber Taubat dan yang Zalim.
Siapa saja hamba-hamba Nya yang tidak ber Taubat dari dosa yang pernah dilakukan nya maka Allah Swt mengkategorikan nya sebagai orang ZALIM.
Hal ini diketahui dari firmanNya:
Siapa saja yang belum bertaubat, mereka adalah orang-orang yang zalim. (QS.al-Hujurat: 11)

Apakah Taubat itu harus saat itu juga atau bisa ditunda??

Taubat wajib dilakukan saat itu juga, dan tidak boleh di tunda. Karena dengan menunda taubat dianggap juga sebagai dosa.

Apakah Taubat itu untuk dosabesar (Kabair) saja atau juga dosa kecil (Shogho-ir)?
Taubat wajib baik untuk dosa besar atau kecil, dan jika meremehkan dosa kecil pasti dosa itu makin bertumpuk. Satu taubat untuk satu dosa dan jika dihitung tidak mungkin dengan 1 taubat saja akan menghilangkan semua dosa-dosa besar. Disinilah pentingnya terus menerus taubat.

Bagiamana Jika orang itum eremehkan dosa yang dianggap kecil?
Sebuah hadist menjelaskan:
Hati-hatilah kalian, jangan menyepelekan dosa-dosa. Karena dengan menyepelekan nya seperti kaum yang mendapati sebuah lubang. Masing-masing membawa kayu bakar, sehingga banyak dan dapat menghanguskan roti. Demikian orang yang menyelepelekan dosa yang akan menghancurkan nya.

Bagaimana cara ber Taubat itu?
Taubat itu terbagi 2:
1. Taubat karena melanggar perintah Allah Saw, dan
2. Taubat karena menyakiti sesama.
Taubat kepada Allah memerlukan 3 syarat, yaitu:
1. Meninggalkan kemaksiataan yang dilakukannya saat itu juga
2. Menyesali perbuatannya
3. Bertekad kuat tidak mengulangilagi selama-lamanya.

TANYA JAWAB TENTANG ISTIGHFAR
Assalamualaikum ustadz,, ana ingin bertanya:
dalam buku kecil yang berjudul majmu’ syarif, ana menemukan hadits yang berbunyi :
Rasulullah shalallahualaihi wassalam bersabda kepada sahabat ali bin abu thalib :
“hai ali, tulislah raja istighfar ini, karena barangsiapa membacanya, atau menyimpan tulisannya di dalam rumah atau pada harta bendanya atau tulisan itu dibawa kemana saja ia pergi, maka Allah memberi kepadanya pahala 80.000 nabi, 80.000 orang shiddiqin, 80.000 malaikat, 80.000 orang mati syahid, 80.000 orang yang ibadah haji, dan pahalanya membangun 80.000 masjid. Dan barang siapa yang membacanya sebanyak empat kali atau dua kali sepanjang hidupnya, maka diampuni dosanya oleh Allah ta’ala, sekalipun ia ditentukan bakal masuk neraka. ( Al Hadits ). lalu setelah itu ada bacaan istighfarnya.
Apakah hadits ini shahih ustadz??
Jawaban :
wa’alaikumussalam warahmatullah..
hadits diatas sangat tampak tanda-tanda kepalsuannya, yaitu menyebutkan amal yang sedikit namun pahalanya amat amat besar sekali.. dan hadits tersebut tidak pula ditemukan dalam kitab-kitab yang mu’tabar..
PENUTUP
Dengan selesainya penyusunan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Amin



Categories: Share

Leave a Reply